Selasa, 13 Mei 2008

AUTISME

STRES MEMILIKI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (AUTIS)

Memiliki anak yang menderita autis memang berat. Anak penderita autis seperti seorang yang kerasukan setan.
Selain tidak mampu bersosialisasi, penderita tidak dapat mengendalikan emosinya. Kadang tertawa terbahak, kadang marah tak terkendali. Dia sendiri tidak mampu mengendalikan dirinya sendiri dan memiliki gerakan aneh yg selalu diulang-ulang.

Penelitian yang intensive di dunia medis pun dilakukan oleh para ahli. Dimulai dari hipotesis sederhana sampai ke penelitian klinis lanjutan. Dan setelah banyak membaca dan mengamati, saya sebagai orang tua awam yang sederhana ini dapat menarik kesimpulan sementara, yaitu:
Autis bukan karena keluarga (terutama ibu yg paling sering dituduh) yang tidak dapat mendidik penderita.
Anak autis tidak memiliki minat bersosialisasi, dia seolah hidup didunianya sendiri.
Terjadi kegagalan pertumbuhan otak yg diakibatkan oleh keracunan logam berat seperti mercury yang banyak terdapat dalam vaksin imunisasi atau pada makanan yg dikonsumsi ibu yang sedang hamil, misalnya ikan dengan kandungan logam berat yg tinggi katanya.
Terjadi kegagalan pertumbuhan otak karena nutrisi yang diperlukan dalam pertumbuhan otak tidak dapat diserap oleh tubuh, ini terjadi karena adanya jamur dalam lambungnya.
Terjadi autoimun pada tubuh penderita yg merugikan perkembangan tubuhnya sendiri karena zat-zat yang bermanfaat justru dihancurkan oleh tubuhnya sendiri. Imunisasi adalah kekebalan tubuh terhadap virus/bakteri pembawa penyakit. Sedangkan autoimun adalah kekebalan yang dikembangkan oleh tubuh penderita sendiri yg justru kebal terhadap zat-zat penting dalam tubuh dan menghancurkannya.
Akhirnya tubuh penderita menjadi alergi terhadap banyak zat yg sebenarnya sangat diperlukan dalam perkembangan tubuhnya. Dan penderita harus diet ekstra ketat dengan pola makan yang dirotasi setiap minggu.
Autis memiliki spektrum yang lebar. Dari yang autis ringan sampai yg terberat. termasuk di dalamnya adalah hyper-active, attention disorder, dll.
Memang berat dan sangat sulit menangani anak penderita autis yang seperti kerasukan setan ini. Beberapa hal yang perlu diketahui, dipahami dan dilakukan, yaitu:
Anak autis tidak gila. Penanganan harus dilakukan secara medis yang teratur dan terapi.
Penderita autis dapat ditangani dan terapi sejak dini;
Perlu pemahaman dan pengetahuan tentang autis yang ditunjang oleh kesabaran dan rasa kasih sayang dalam keluarga penderita.
Terapi harus dilakukan terus menerus tidak terputus walau pun tingkat perkembangan perbaikan kondisi penderita dirasa tidak ada.
Diet harus terus dilakukan secara ketat, terus-menerus dan sangat disiplin. Perbaikan kondisi penderita karena diet berlangsung sangat lambat, tetapi pelanggaran diet dapat menghancurkan semuanya dalam waktu yg sangat cepat.
Siapa yang tidak ingin anak autisnya dapat hidup mandiri, dapat berkarya dan berprestasi baik serta dapat diterima di masyarakat? Kunci terpenting adalah dengan terus berdoa kepada Tuhan agar anak dapat diberi kesembuhan dan keluarga diberi kemampuan, kekuatan, kesabaran serta ketabahan dalam membesarkan dan mendampingi si anak penderita autis. Juga agar diberi jalan terbaik dalam kehidupan ini agar dapat membantu dan mendukung proses perbaikan perkembangan penderita.